METODE ILMIAH
DAN SIKAP ILMIAH
Pengertian :
Metode
penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Pada dasarnya penelitian diadakan untuk membuktikan suatu kebenaran
dengan cara tertenetu dan sesuai dengan aturan yang ada sehingga dapat
diterima. Dan pada dasarnya manusia mempunyai sifat ingin tahu akan suatu hal
yang ada. Dan cara pembuktiannya dengan menggunakan metode penelitian.
Dalam
pelaksanaan suatu metode penelitian dibutuhkan cara atau pelaksanaan kegiatan
yang tepat sesuai aturan yang ada. Dan yang paling penting harus paham betul
mengenai metode penelitian yang baik dan benar. Bukan hanya sekedar
melaksanakan kegiatan dalam pengujian kebenaran akan tetapi tidak paham
mengenai penelitian itu sendiri.
Oleh
sebab itu dalam makalah ini banyak membahas mengenai metode penelitian
yang benar yang bertujuan agar setiap orang yang melakukan penelitian harus
sesuai dengan aturan yang berlaku dan dapat diterima oleh semua kalangan.
Menurut
sumber lain :
Metode ilmiah merupakan cara kerja para ilmuwan dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya. Metode tersebut pada dasarnya merupakan
langkah atau tahapan pekerjaan tertentu yang sistematis dan teratur.
Adapun tahapan metode ilmiah tersebut adalah:
a. merumuskan masalah
b. mengumpulkan data
c. menyusun hipotesis (dugaan sementara)
d. melakukan eksperimen (percobaan) untuk menguji hipotesis
e. menarik kesimpulan
f. menguji kesimpulan dengan percobaan ulang.
Adapun tahapan metode ilmiah tersebut adalah:
a. merumuskan masalah
b. mengumpulkan data
c. menyusun hipotesis (dugaan sementara)
d. melakukan eksperimen (percobaan) untuk menguji hipotesis
e. menarik kesimpulan
f. menguji kesimpulan dengan percobaan ulang.
Kata metode berasal dari bahasa yunani yaitu methodos yang
artinya cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan
dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat
memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Ada beberapa
pendapat para ahli mengenai pengertian metode, antara lain :
- Sulistyo,
Basuki (2010 : 92)
Metode
adalah setiap prosedur yang digunakan untuk mencapi tujuan akhir.
- Cholid Narbuko dan Abu
Achmadi (2007 : 1)
Metode
adalah cara yang tepat untuk melakukan sesuatu.
- Titus
Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang
tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.
- Drs. Agus M. Hardjana
Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak
– masak dan dilakukan dengan mengikutilangkah
langkah tertentu guna mencapai
tujuan yang hendak dicapai.
- Rosdy Ruslan
Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan
dengan suatu cara kerja ( sistematis ) untuk memahami suatu subyek atau objek
penelitian sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahanya.
SIKAP ILMIAH
Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut
“Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni
“Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk melakukan
kegiatan. Triandis mendefenisikan sikap sebagai : “ An attitude ia an
idea charged with emotion which predis poses a class of actions to
aparcitular class of social situation”.
Rumusan di atas diartikan bahwa sikap mengandung
tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen
tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap
obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Secara umum dapat
disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung untuk
berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan
suatu masalah atau obyek.
Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa
:”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan
saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan
lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku
dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah
ilmiah. Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985
:31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan
metode ilmiah, antara ;ain :
1.
Sikap ingin tahu : apabila menghadapi
suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia
2.
beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan
pertanyaan tentang obyek dan peristiea;
3.
kebiasaan menggunakan alat indera
sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah;
4.
memperlihatkan gairah dan kesungguhan
dalam menyelesaikan eksprimen.
5.
Sikap kritis : Tidak langsung begitu
saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti
– bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang
harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan
bukti-bukti yang kuat.
6.
Sikap obyektif : Melihat sesuatu
sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh
pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan
menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
7.
Sikap ingin menemukan : Selalu
memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan
eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan
konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
8.
Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan
penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan
berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal
yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
9.
Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan
argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima
kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.
Lebih rinci Diederich
mengidentifikasikan 20 komponen sikap ilmiah sebagai berikut :
- Selalu meragukan sesuatu.
- Percaya akan kemungkinan penyelesaian masalah.
- Selalu menginginkan adanya verifikasi eksprimental.
- T e k u n.
- Suka pada sesuatu yang baru.
- Mudah mengubah pendapat atau opini.
- Loyal etrhadap kebenaran.
- Objektif
- Enggan mempercayai takhyul.
- Menyukai penjelasan ilmiah.
- Selalu berusaha melengkapi penegathuan yang dimilikinya.
- Tidak tergesa-gesa mengambil keputusan.
- Dapat membedakan antara hipotesis dan solusi.
- Menyadari perlunya asumsi.
- Pendapatnya bersifat fundamental.
- Menghargai struktur teoritis
- Menghargai kuantifikasi
- Dapat menerima penegrtian kebolehjadian dan,
- Dapat menerima pengertian generalisasi
- Selalu meragukan sesuatu.
- Percaya akan kemungkinan penyelesaian masalah.
- Selalu menginginkan adanya verifikasi eksprimental.
- T e k u n.
- Suka pada sesuatu yang baru.
- Mudah mengubah pendapat atau opini.
- Loyal etrhadap kebenaran.
- Objektif
- Enggan mempercayai takhyul.
- Menyukai penjelasan ilmiah.
- Selalu berusaha melengkapi penegathuan yang dimilikinya.
- Tidak tergesa-gesa mengambil keputusan.
- Dapat membedakan antara hipotesis dan solusi.
- Menyadari perlunya asumsi.
- Pendapatnya bersifat fundamental.
- Menghargai struktur teoritis
- Menghargai kuantifikasi
- Dapat menerima penegrtian kebolehjadian dan,
- Dapat menerima pengertian generalisasi
Menurut sumber
lain :
Salah satu aspek
tujuan dalam mempelajari ilmu alamiah adalah pembentukan
sikap ilmiah. Orang
yang berkecimpung dalam ilmu alamiah akan terbentuk sikap alamiah yang
antara lain adalah :
a.
Jujur ( Wjaib
melaporkan hasil pengamatan secara objektif )
b.
Terbuka ( Terbuka menerima
pendapat orang lain )
c.
Toleran ( Tidak akan memaksakan
pendapatnya kepada orang lain )
d.
Skeptis ( Tidak akan menerima
suatu kesimpulan tanpa didukung bukti kuat )
e.
Optimis ( Berpengharapan baik )
f.
Pemberani ( Berani melawan
hal-hal yang akan menghambat kemajuan )
g.
Kreatif ( mampu menghasilkan
trobosan dan kreasi demi kemajuan )[4]
Ada juga sifat ilmu pengetahuan
dan metode ilmiah:
a.
Logis/masuk akal, yaitu sesuai dengan
logika/aturan berfikir yang ditetapkan dalam cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
b.
Obyektif, yaitu ilmu pengetahuan
berkenaan dengan sikap yang tidak tergantung pada suasana hati,
prasangka/pertimbangan nilai pribadi.
c.
Sistematis, yaitu adanya konsistensi
dan keteraturan internal
d.
Andal, yaitu dapat diuji kembali secara
terbuka menurut persyaratan yang ditentukan dengan hasil yang dapat diandalkan.
e.
Dirancang, yaitu ilmu pengetahuan tidak
berkembang dengan sendirinya
f.
Akumulatif, yaitu ilmu pengetahuan
merupakan himpunan fakta, teoritis, hukum, dll. yang berkumpul sedikit demi
sedikit
Untuk
dapat menggunakan metode ilmiah dengan baik, para ilmuwan harus memiliki
beberapa sikap ilmiah. Sikap ilmiah adalah suatu sikap yang
meliputi:
§ Rasa
ingin tahu:
Selalu terdorong untuk lebih banyak ingin mengetahui. Caranya dengan membaca
buku, bertanya kepada orang yang lebih tahu, mengadakan pengamatan, dan
melakukan percobaan sendiri.
§ Kejujuran: Mencatat sesuai dengan hasil pengamatan,
meskipun tidak sesuai dengan yang diharapkan.
§ Ketekunan: Tidak mudah putus asa jika hasil
percobaan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tidak segan-segan mengulangi
percobaan.
§ Ketelitian: Tidak ceroboh, baik dalarn
merencanakan, menggunakan alat maupun bahan, mengukur, mencatat data, mengolah
data, dan dalam menarik kesimpulan.
§ Obyektivitas: Pendapat dan kesimpulan yang
diarnbil harus berdasarkan fakta yang ada, bukan berdasarkan pendapat pribadi
atau orang lain.
§ Keterbukaan: Mau bekerja sarna dengan orang
lain, mau menerima kritikan atau saran dari orang lain yang bersifat membangun,
dan mau memberikan pengalarnannya kepada orang lain.
Sekian
materi tentang Metode, dan Sikap Ilmiah, semoga bermanfaat.
Daftar
Pustaka
-
Sugiyono.2012.Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan
R&D.Bandung:Alfabeta.
-
Arikunto,Suharsimi.2010.Prosedur Penelitian.Jakarta:Rineka
Cipat