Rabu, 02 Januari 2013
Pengertian Komunikasi
1.
Jelaskan pengertian komunikasi, komunikasi informal, dan jaringan
komunikasi
Jawab :
Komunikasi
adalah pesan yang
disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui
saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud
memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan
komunikator.Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom,
with what effect.
Komuniasi Informal
adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu
organisasi , akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam
struktur organisasi .
adalah serangkaian interkoneksi antara teknologi yang saling
berhubungan satu dan lainnya.
2.
Pengertian, Jenis, dan type pengawasan
Jawab :
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran
kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut
Jenis Pengawasan :
·
Pengawasan Melekat, adalah serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai
pengendalian secara Ajeg yang dilakukan oleh atasan langsung terhadap
bawahannya, secara preventif atau represif agar pelaksanaan tugas bawahan
tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan
peraturan perundangan yang berlaku.
·
Pengawasan Fungsional, merupakan pengawasan yang dilakukan oleh aparat
atau pejabat yang tugas pokoknya khusus membantu pimpinan untuk melaksanakan
tugasnya masing-masing, pengawasan fungsional biasanya bersifat internal.
Aparat pengawasan fungsional dalam suatu instansi disebut Satuan Pengawasan
Internal (SPI). SPI hanya membantu pimpinan agar dapat melakukan manajemennya,
melakukan pengawasan melekat atau pengendaliannya dengan baik. SPI tidak
berwenang mengambil tindakan sendiri, harus dikoordinasikan kepada atasannya.
·
Pengawasan Teknis Fungsional, setiap instansi berkewajiban untuk
melakukan pengawasan agar kebijakan-kebijakan negara sesuai dengan bidang tugas
pokoknya masing-masing, ditaati oleh masyarakat maupun aparatur.
Pengawasan teknis
fungsional merupakan konsekuensi dari pelaksanaan dasar fungsionalisasi dan
merupakan fungsi lini atau operasional dari instansi tersebut. Pengawasan
teknis fungsional berarti pengawasan yang ditujukan kepada aparatur dan juga masyarakat.
·
Pengawasan Legislatif, dikenal juga dengan pengawasan politik, merupakan
fungsi yang dimiliki parlemen di samping fungsi legislasi dan budgeting.
Pengawasan legislative ditujukan pada pengawasan terhadap pelaksanaan UUD 1945,
Hukum dan peraturan pelaksanaannya yang termanifestasikan pada hak interpelasi,
hak angket, dan hak menyatakan pendapat.
·
Pengawasan Masyarakat, disebut juga kontrol sosial merupakan pengawasan
yang dilakukan masyarakat sendiri terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan.
·
Pengawasan yudikatif, merupakan salah satu fungsi Mahkamah Agung untuk
mengawasi peraturan di bawah UU, sedangkan Mahkamah Konstitusi berwenang secara
formal untuk menguji UU terhadap UUD 1945.
Type Pengawasan :
1. Pre control. Control that takes place
before work is performed is called pre control, or feed?forward control.
Managers using this type of control create policies, procedures, and rules
aimed at eliminating behavior that will cause undesirable work results … In
sum, pre control focuses on eliminating predicted problems.
2. Concurrent Control. Control
that takes place as work is being performed is called concurrent control. It
relates not only to employee performance, but also to such non human areas as
equipment performance and department appearance
3. Feedback Control. Control
that concentrates on past organizational performance is called feedback
control. Managers exercising this type of control are attempting to take
corrective action by looking at organizational history over a specified time
period
4.
Perkembangan Komunikasi.
Bisa
dikatakan bahwa komunikasi merupakan hal yang terpenting atau vital bagi
manusia. Tanpa komunikasi maka manusia bisa dikatakan ‘tersesat’ dalam
belantara kehidupan ini. “Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia
bisa dipastikan akan ‘tersesat’, karena ia tidak bisa menaruh dirinya dalam
lingkungan sosial”(Dedy Mulyana, 2003:5).
Betapa
pentingnya komunikasi, terlihat dari semakin inovatifnya perkembangan teknologi
komunikasi itu sendiri. Perkembangan (media) komunikasi sungguh sangat
menakjubkan di alaf keempat ini. Sebagai contoh adalah teknologi percetakan.
Dahulu kala, sebelum ditemukannya kertas dan mesin cetak, manuskrip
maupun buku ditulis dengan menggunakan tinta, lalu meningkat dengan munculnya
alat cetak sederhana yang mengharuskan operator mesin tersebut menyusun satu
demi satu huruf yang diperlukan. Jelas ini memerlukan ketelitian yang sangat
dan waktu yang cukup lama bahkan hingga berbulan-bulan. Akan tetapi saat
Gutenberg di tahun 1456 menemukan mesin cetak, maka pekerjaan pencetakan bisa
dilakukan dalam hitungan jam.
Selain
itu, mengatasi persoalan waktu kemajuan teknologi komunikasi bisa
mengaburkan batas-batas geografis atau wilayah. Munculnya alat-alat elektronik
dengan sistem komputerisasinya menyebabkan teknologi dalam berkomunikasi ini
berkembang dengan sangat pesatnya. Sebagai ilustrasi, kemunculan internet dan
perangkat pendukungnya berupa e-mail atau surat elektronik dianggap sebagai
teknologi tercepat yang dapat menggantikan keberadaan surat pos. Akan tetapi
seiring dengan perkembangan teknologi kemunculan telepon genggam dengan
fasilitas SMS (short message service) atau layanan pesan singkat mampu
mengatasi kendala-kendala yang mungkin timbul bila menggunakan e-mail, salah
satunya adalah penggunaan telepon genggam dalam kondisi dan wilayah yang
berbeda.
Seiring
dengan semakin majunya teknologi dalam berkomunikasi membawa implikasi yang
tidak sedikit kepada manusia. Implikasi ini berkaitan erat dengan
hubungan antarmanusia dalam komunikasi yang menurut Little John (1996:251-280)
melibatkan empat dimensi, yaitu emotional arousal, composure, and formality;
intimay and similarity; immediacy (liking); dan dominance-submission. Gaya
hidup, kemudahan, pemangkasan waktu bahkan kecepatan dalam menyampaikan pesan
telah menjadi tolak ukur bagi perkembangan manusia sebagai individu
sosial yang memerlukan interaksi dengan individu lainnya.
Pada
kenyataannya (media) komunikasi yang semakin canggih ini bermula dari
hal-hal sederhana atau bahkan tidak bisa dibayangkan pada awal mulanya. Dari
sekadar bahasa-bahasa sederhana layaknya bahasa isyarat, gambar-gambar di
gua-gua atau pictograph hingga kode-kode/bunyi titik panjang-pendek dalam
komunikasi rahasia Sandi Morse.
Pengertian
dan Perkembangan Komunikasi
Dalam
konteks hubungan sosial, setiap individu akan berinteraksi dengan individu
lainnya. Interaksi tersebut dilakukan karena adanya maksud, baik itu untuk
mempengaruhi individu maupun tujuan-tujuan tertentu lainnya. Dalam proses
berinteraksi inilah Pengertian komunikasi.
Lalu
kapankah manusia berkomunikasi?
Wilbur
Schrammd an William E Porter setidaknya mencatat ada 5 teori dimana manusia
mulai berkomunikasi dengan menggunakan bahasa. Pertama, teori bow-wow yang
menggambarkan bahwa manusia pertama kali menggunakan bahasa lisan dengan meniru
bunti-bunyian yang bersifat alami, seperti suara rintik hujan maupun gemuruh.
Kedua, teori poo-poo merupakan era di mana manusia menggunakan bahasa yang
sesuai dengan perwakilan emosi yang mereka alami seperti perasaan takut,
kesakitan, gembira dan sebagainya. Ketiga, teori sing-song, yaitu bahasa
yang digunakan dalam komunikasi pada masa awal merupakan ucapan atau nyanyian
saat mereka merayakan sesuatu. Misalnya dapat di saksikan dalam upacara-upacara
api unggun yang dilakukan oleh suku-suku indian. Keempat, teori Yo-heave-ho
merupakan bahasa komunikasi yang berkemgang dari sungutan yang terjadi karena
pergerakan fisik. Terakhir, Kelima, teori yuk-yuk bahwa terjadinya kata karena
adanya bunyi yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa tertentu.
Selanjutnya
perkembangan komunikasi manusia semakin hari semakin berkembang. Perkembangan
ini dimulakan dengan masa sejarah dimana manusia untuk pertama kali mengenal
dengan apa yang disebut tulisan. Memang pada awalnya kemampuan tulisan tidaklah
sekompleks dan semaju sekarang. Manusia awal menggunakannya dengan
simbol-simbol yang sangat sederhana dan berlangsung selama lebih dari
berada-abad tahun lamanya. Ini dibukitikan dengan adanya gambar-gambar
sederhana yang ditemukan di gua-gua. Bahkan sebuah penelitian menemukan bahwa
manusia mulai pertama kali menggunakan bahan tulisan dengan aksara yang lebih
maju dan tersusun pada masa 4000 tahun sebelum masehi dengan ditemukannya tanah
liat yang bertulis di sekitar Sungai Tigris atau Babylonia (Irak).
Perkembangan
akasara yang semakin tersusun menyebabkan manusia mulai beralih untuk
menuliskannya melalui media. Pada masa awal dapat dijumpai pada adanya pahatan
pada papan yang dilakukan oleh bangsa Kreta, melalui jerami papyrus di Mesir,
kulit binatang di Pegamon, batang bambu di Cina, atau daun kurma di semenanjung
Arab. Hingga pada akhirnya saat ditemukan alat cetak oleh Gutenberg di Mainz
(Jerman) membawa kemajuan proses komunikasi yang terjadi di antara
manusia. Bahkan di awal alaf ketiga ini komunikasi terjadi dengan
menggunakan alat yang semakin canggih dan baru setiap waktunya.
Tugas Softskill
1.
Jelaskan pengertian komunikasi, komunikasi informal, dan jaringan
komunikasi
Jawab :
Komunikasi
adalah pesan yang
disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui
saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud
memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan
komunikator.Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom,
with what effect.
Komuniasi Informal
adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu
organisasi , akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam
struktur organisasi .
adalah serangkaian interkoneksi antara teknologi yang saling
berhubungan satu dan lainnya.
2.
Pengertian, Jenis, dan type pengawasan
Jawab :
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran
kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut
Jenis Pengawasan :
·
Pengawasan Melekat, adalah serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai
pengendalian secara Ajeg yang dilakukan oleh atasan langsung terhadap
bawahannya, secara preventif atau represif agar pelaksanaan tugas bawahan
tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan
peraturan perundangan yang berlaku.
·
Pengawasan Fungsional, merupakan pengawasan yang dilakukan oleh aparat
atau pejabat yang tugas pokoknya khusus membantu pimpinan untuk melaksanakan
tugasnya masing-masing, pengawasan fungsional biasanya bersifat internal.
Aparat pengawasan fungsional dalam suatu instansi disebut Satuan Pengawasan
Internal (SPI). SPI hanya membantu pimpinan agar dapat melakukan manajemennya,
melakukan pengawasan melekat atau pengendaliannya dengan baik. SPI tidak
berwenang mengambil tindakan sendiri, harus dikoordinasikan kepada atasannya.
·
Pengawasan Teknis Fungsional, setiap instansi berkewajiban untuk
melakukan pengawasan agar kebijakan-kebijakan negara sesuai dengan bidang tugas
pokoknya masing-masing, ditaati oleh masyarakat maupun aparatur.
Pengawasan teknis
fungsional merupakan konsekuensi dari pelaksanaan dasar fungsionalisasi dan
merupakan fungsi lini atau operasional dari instansi tersebut. Pengawasan
teknis fungsional berarti pengawasan yang ditujukan kepada aparatur dan juga masyarakat.
·
Pengawasan Legislatif, dikenal juga dengan pengawasan politik, merupakan
fungsi yang dimiliki parlemen di samping fungsi legislasi dan budgeting.
Pengawasan legislative ditujukan pada pengawasan terhadap pelaksanaan UUD 1945,
Hukum dan peraturan pelaksanaannya yang termanifestasikan pada hak interpelasi,
hak angket, dan hak menyatakan pendapat.
·
Pengawasan Masyarakat, disebut juga kontrol sosial merupakan pengawasan
yang dilakukan masyarakat sendiri terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan.
·
Pengawasan yudikatif, merupakan salah satu fungsi Mahkamah Agung untuk
mengawasi peraturan di bawah UU, sedangkan Mahkamah Konstitusi berwenang secara
formal untuk menguji UU terhadap UUD 1945.
Type Pengawasan :
1. Pre control. Control that takes place
before work is performed is called pre control, or feed?forward control.
Managers using this type of control create policies, procedures, and rules
aimed at eliminating behavior that will cause undesirable work results … In
sum, pre control focuses on eliminating predicted problems.
2. Concurrent Control. Control
that takes place as work is being performed is called concurrent control. It
relates not only to employee performance, but also to such non human areas as
equipment performance and department appearance
3. Feedback Control. Control
that concentrates on past organizational performance is called feedback
control. Managers exercising this type of control are attempting to take
corrective action by looking at organizational history over a specified time
period
4.
Perkembangan Komunikasi.
Bisa
dikatakan bahwa komunikasi merupakan hal yang terpenting atau vital bagi
manusia. Tanpa komunikasi maka manusia bisa dikatakan ‘tersesat’ dalam
belantara kehidupan ini. “Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia
bisa dipastikan akan ‘tersesat’, karena ia tidak bisa menaruh dirinya dalam
lingkungan sosial”(Dedy Mulyana, 2003:5).
Betapa
pentingnya komunikasi, terlihat dari semakin inovatifnya perkembangan teknologi
komunikasi itu sendiri. Perkembangan (media) komunikasi sungguh sangat
menakjubkan di alaf keempat ini. Sebagai contoh adalah teknologi percetakan.
Dahulu kala, sebelum ditemukannya kertas dan mesin cetak, manuskrip
maupun buku ditulis dengan menggunakan tinta, lalu meningkat dengan munculnya
alat cetak sederhana yang mengharuskan operator mesin tersebut menyusun satu
demi satu huruf yang diperlukan. Jelas ini memerlukan ketelitian yang sangat
dan waktu yang cukup lama bahkan hingga berbulan-bulan. Akan tetapi saat
Gutenberg di tahun 1456 menemukan mesin cetak, maka pekerjaan pencetakan bisa
dilakukan dalam hitungan jam.
Selain
itu, mengatasi persoalan waktu kemajuan teknologi komunikasi bisa
mengaburkan batas-batas geografis atau wilayah. Munculnya alat-alat elektronik
dengan sistem komputerisasinya menyebabkan teknologi dalam berkomunikasi ini
berkembang dengan sangat pesatnya. Sebagai ilustrasi, kemunculan internet dan
perangkat pendukungnya berupa e-mail atau surat elektronik dianggap sebagai
teknologi tercepat yang dapat menggantikan keberadaan surat pos. Akan tetapi
seiring dengan perkembangan teknologi kemunculan telepon genggam dengan
fasilitas SMS (short message service) atau layanan pesan singkat mampu
mengatasi kendala-kendala yang mungkin timbul bila menggunakan e-mail, salah
satunya adalah penggunaan telepon genggam dalam kondisi dan wilayah yang
berbeda.
Seiring
dengan semakin majunya teknologi dalam berkomunikasi membawa implikasi yang
tidak sedikit kepada manusia. Implikasi ini berkaitan erat dengan
hubungan antarmanusia dalam komunikasi yang menurut Little John (1996:251-280)
melibatkan empat dimensi, yaitu emotional arousal, composure, and formality;
intimay and similarity; immediacy (liking); dan dominance-submission. Gaya
hidup, kemudahan, pemangkasan waktu bahkan kecepatan dalam menyampaikan pesan
telah menjadi tolak ukur bagi perkembangan manusia sebagai individu
sosial yang memerlukan interaksi dengan individu lainnya.
Pada
kenyataannya (media) komunikasi yang semakin canggih ini bermula dari
hal-hal sederhana atau bahkan tidak bisa dibayangkan pada awal mulanya. Dari
sekadar bahasa-bahasa sederhana layaknya bahasa isyarat, gambar-gambar di
gua-gua atau pictograph hingga kode-kode/bunyi titik panjang-pendek dalam
komunikasi rahasia Sandi Morse.
Pengertian
dan Perkembangan Komunikasi
Dalam
konteks hubungan sosial, setiap individu akan berinteraksi dengan individu
lainnya. Interaksi tersebut dilakukan karena adanya maksud, baik itu untuk
mempengaruhi individu maupun tujuan-tujuan tertentu lainnya. Dalam proses
berinteraksi inilah Pengertian komunikasi.
Lalu
kapankah manusia berkomunikasi?
Wilbur
Schrammd an William E Porter setidaknya mencatat ada 5 teori dimana manusia
mulai berkomunikasi dengan menggunakan bahasa. Pertama, teori bow-wow yang
menggambarkan bahwa manusia pertama kali menggunakan bahasa lisan dengan meniru
bunti-bunyian yang bersifat alami, seperti suara rintik hujan maupun gemuruh.
Kedua, teori poo-poo merupakan era di mana manusia menggunakan bahasa yang
sesuai dengan perwakilan emosi yang mereka alami seperti perasaan takut,
kesakitan, gembira dan sebagainya. Ketiga, teori sing-song, yaitu bahasa
yang digunakan dalam komunikasi pada masa awal merupakan ucapan atau nyanyian
saat mereka merayakan sesuatu. Misalnya dapat di saksikan dalam upacara-upacara
api unggun yang dilakukan oleh suku-suku indian. Keempat, teori Yo-heave-ho
merupakan bahasa komunikasi yang berkemgang dari sungutan yang terjadi karena
pergerakan fisik. Terakhir, Kelima, teori yuk-yuk bahwa terjadinya kata karena
adanya bunyi yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa tertentu.
Selanjutnya
perkembangan komunikasi manusia semakin hari semakin berkembang. Perkembangan
ini dimulakan dengan masa sejarah dimana manusia untuk pertama kali mengenal
dengan apa yang disebut tulisan. Memang pada awalnya kemampuan tulisan tidaklah
sekompleks dan semaju sekarang. Manusia awal menggunakannya dengan
simbol-simbol yang sangat sederhana dan berlangsung selama lebih dari
berada-abad tahun lamanya. Ini dibukitikan dengan adanya gambar-gambar
sederhana yang ditemukan di gua-gua. Bahkan sebuah penelitian menemukan bahwa
manusia mulai pertama kali menggunakan bahan tulisan dengan aksara yang lebih
maju dan tersusun pada masa 4000 tahun sebelum masehi dengan ditemukannya tanah
liat yang bertulis di sekitar Sungai Tigris atau Babylonia (Irak).
Perkembangan
akasara yang semakin tersusun menyebabkan manusia mulai beralih untuk
menuliskannya melalui media. Pada masa awal dapat dijumpai pada adanya pahatan
pada papan yang dilakukan oleh bangsa Kreta, melalui jerami papyrus di Mesir,
kulit binatang di Pegamon, batang bambu di Cina, atau daun kurma di semenanjung
Arab. Hingga pada akhirnya saat ditemukan alat cetak oleh Gutenberg di Mainz
(Jerman) membawa kemajuan proses komunikasi yang terjadi di antara
manusia. Bahkan di awal alaf ketiga ini komunikasi terjadi dengan
menggunakan alat yang semakin canggih dan baru setiap waktunya.
Langganan:
Postingan (Atom)